Entri Populer

Jumat, 10 Juni 2011

MEMBENTUK PRIBADI KUAT

oleh : Atep T Hadiwa

Seiring dengan kemajuan peradaban yang membawa kita pada segi kehidupan yang terus mengalami pergeseran dan perubahan dalam segala hal, sebut saja misalnya ; bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, politik juga budaya, maka tidak pelak lagi akibatnya sangat kita rasakan pada realita ketimpangan dalam berbagai sudut kehidupan. Kesiapan mental dalam hal ini sangat penting, karena disadari atau tidak akan menentukan cara seseorang untuk berpikir dan bertindak positif. Dengan mental yang baik dan sempurna, seseorang diharapkan memiliki moralitas yang tinggi dan pada akhirnya dapat membentuk dirinya sebagai pribadi yang kuat. Pribadi kuat dimaksud adalah aktualisasi tingkah laku dan penampilan diri setiap individu dengan tingkat ketangguhan dan kekuatan yang optimal. Diharapkan dengan pribadi kuat, setiap individu dapat mengelola dan mengembangkan dirinya seoptimal mungkin.
Dewasa ini kita dapat merasakan akibat ketidaksiapan mental dan rendahnya moralitas, sehingga secara kolektif mengakibatkan adanya berbagai ketimpangan pada setiap sudut kehidupan, tidak terkecuali pada birokrat, pengusaha, praktisi, masyarakat biasa atau tidak biasa, serta lapisan lainnya. Terlepas dari kenyataan tersebut, upaya perbaikan harus tetap dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya kita tinjau beberapa hal yang dapat membantu dalam mengelola dan membentuk pribadi yang kuat sebagai berikut :
1.         Memiliki kecerdasan emosi;
2.         Memiliki sikap asertif;
3.         Memiliki rasa peka dan peduli lingkungan;
4.         Mengembangkan kreativitas;
5.         Bersikap inovatif; serta
6.         Taktis dan praktis (materi bimbingan dan konseling, UPI, 2002).
Dalam hal kecerdasan emosi, bahwa setiap individu harus memiliki kemampuan mengenali emosi dan berusaha mengelolanya sehingga menimbulkan motivasi bagi dirinya. Dengan kecerdasan emosi tersebut, seseorang dapat mengimbangi kecerdasan intelektualnya sehingga mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan walaupun berbeda latar belakang kehidupan. Berani  menyatakan ‘tidak’ atas sesuatu yang tidak sesuai dengan kata hati, atau sebaliknya, itulah yang dinamakan sikap aserif. Manfaatkan sikap keterbukaan dalam berpendapat, kebebasan berbicara tentang hal-hal yang positif, merupakan suatu wujud kepekaan dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Kreativitas sangat diperlukan dalam menciptakan sesuatu yang baru, berkualitas serta berbeda dengan yang lain, sehingga keberadaan seseorang, siapa pun, atau barang (sesuatu) akan diperhitungkan dan berkesempatan lebih besar untuk unggul dalam persaingan. Bersikap inovatif berarti tidak hanya puas dengan apa yang telah dicapai, tetapi selalu terus berupaya menggali kemampuan dan mengembangkannya. Hal lain, yaitu sikap taktis dan praktis adalah kemampuan dalam mengambil keputusan yang terbaik dan memfokuskan pada hal-hal penting, sehingga menunjang keberhasilan dalam menjajagi berbagai peluang dan kesempatan.

2 komentar:

  1. salam silaturahmi kanggo admin mts almansur blog, teraskeun berkarya... wilujeng

    BalasHapus
  2. hatur nuhun mugia wae aya dina kawilujengan sadayana

    BalasHapus