Entri Populer

Minggu, 12 Juni 2011

SERTIFIKASI GURU 2011

Bagaimana kebijakan nasional terkait dengan Program Sertifikasi Guru tahun 2011 ini ...?
Sebaiknya kita cermati bahwa, sertifikasi guru pada tahun ini cenderung akan menempuh sertifikasi guru melalui jalur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), dan menyedikitkan jalur portofolio.

Baca selengkapnya di sini

Jumat, 10 Juni 2011

MEMBENTUK PRIBADI KUAT

oleh : Atep T Hadiwa

Seiring dengan kemajuan peradaban yang membawa kita pada segi kehidupan yang terus mengalami pergeseran dan perubahan dalam segala hal, sebut saja misalnya ; bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, politik juga budaya, maka tidak pelak lagi akibatnya sangat kita rasakan pada realita ketimpangan dalam berbagai sudut kehidupan. Kesiapan mental dalam hal ini sangat penting, karena disadari atau tidak akan menentukan cara seseorang untuk berpikir dan bertindak positif. Dengan mental yang baik dan sempurna, seseorang diharapkan memiliki moralitas yang tinggi dan pada akhirnya dapat membentuk dirinya sebagai pribadi yang kuat. Pribadi kuat dimaksud adalah aktualisasi tingkah laku dan penampilan diri setiap individu dengan tingkat ketangguhan dan kekuatan yang optimal. Diharapkan dengan pribadi kuat, setiap individu dapat mengelola dan mengembangkan dirinya seoptimal mungkin.
Dewasa ini kita dapat merasakan akibat ketidaksiapan mental dan rendahnya moralitas, sehingga secara kolektif mengakibatkan adanya berbagai ketimpangan pada setiap sudut kehidupan, tidak terkecuali pada birokrat, pengusaha, praktisi, masyarakat biasa atau tidak biasa, serta lapisan lainnya. Terlepas dari kenyataan tersebut, upaya perbaikan harus tetap dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya kita tinjau beberapa hal yang dapat membantu dalam mengelola dan membentuk pribadi yang kuat sebagai berikut :
1.         Memiliki kecerdasan emosi;
2.         Memiliki sikap asertif;
3.         Memiliki rasa peka dan peduli lingkungan;
4.         Mengembangkan kreativitas;
5.         Bersikap inovatif; serta
6.         Taktis dan praktis (materi bimbingan dan konseling, UPI, 2002).
Dalam hal kecerdasan emosi, bahwa setiap individu harus memiliki kemampuan mengenali emosi dan berusaha mengelolanya sehingga menimbulkan motivasi bagi dirinya. Dengan kecerdasan emosi tersebut, seseorang dapat mengimbangi kecerdasan intelektualnya sehingga mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan walaupun berbeda latar belakang kehidupan. Berani  menyatakan ‘tidak’ atas sesuatu yang tidak sesuai dengan kata hati, atau sebaliknya, itulah yang dinamakan sikap aserif. Manfaatkan sikap keterbukaan dalam berpendapat, kebebasan berbicara tentang hal-hal yang positif, merupakan suatu wujud kepekaan dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Kreativitas sangat diperlukan dalam menciptakan sesuatu yang baru, berkualitas serta berbeda dengan yang lain, sehingga keberadaan seseorang, siapa pun, atau barang (sesuatu) akan diperhitungkan dan berkesempatan lebih besar untuk unggul dalam persaingan. Bersikap inovatif berarti tidak hanya puas dengan apa yang telah dicapai, tetapi selalu terus berupaya menggali kemampuan dan mengembangkannya. Hal lain, yaitu sikap taktis dan praktis adalah kemampuan dalam mengambil keputusan yang terbaik dan memfokuskan pada hal-hal penting, sehingga menunjang keberhasilan dalam menjajagi berbagai peluang dan kesempatan.

Catatan Pustaka untuk sebuah Profesionalitas Guru

oleh : Atep Js.
Suatu kenyataan yang harus kita akui, bahwa banyak faktor yang menyebabkan kurang profesionalismenya seorang guru. Terkait dengan kenyataan tersebut, pemerintah berupaya agar guru yang tampil di abad pengetahuan adalah guru yang benar-benar profesional yang mampu mengantisipasi tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan. Para ahli mengatakan bahwa abad 21 merupakan abad pengetahuan, karena pengetahuan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan.
Kenyataan lain yang dihadapi oleh sebagian besar lembaga pendidikan, di antaranya adalah masalah SDM guru. Sebagaimana hasil kajian sederhana ini mengungkapkan bahwa ada kecenderungan para guru yang mengajar di sejumlah sekolah tidak memiliki akta kelayakan mengajar dan tidak profesional. Di samping itu, sebagian guru yang mengajar pun ternyata masih banyak yang belum menggunakan pendekatan mengajar yang tepat. Kenyataan lainnya yang lebih memprihatinkan, yaitu guru yang mengajar dengan tidak memiliki akta kelayakan mengajar serta mengajarkan mata pelajaran tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan (jurusan).
Semua itu, menjadi kenyataan yang kurang menunjang pada keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan dewasa ini. Namun, tidak ada salahnya apabila semua komponen terkait menyadari hal tersebut dan melakukan berbagai upaya perubahan, termasuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru.
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Mengelola SDM dengan memperkenalkan karakteristik peningkatan profesionalisme;
  2. Menerapkan pendekatan manajemen pendekatan dan metode pembelajaran;
  3. Menerapkan Multiple Intelligence (multikecerdasan) sebagai pendekatan pembelajaran, karena dipandang paling sesuai dengan pengembangan kompetensi peserta didik.
Pengertian Multiple Intelligence dalam bahasa Inggris adalah; Multiple(maltip) berarti berbagai jenis, Intelligence (in’telijens) berarti kecerdasan. Multiple Intelligence merupakan suatu teori yang dikemukakan Gardner, 1983 dalam Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence (2004) dideskripsikan bahwa teori tersebut merupakan penguatan perspektif tentang kognisi manusia. Kecerdasan adalah bahasa-bahasa yang dibicarakan oleh semua orang dan sebagian dipengaruhi oleh kebudayaan di mana ia dilahirkan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam Multiple Intelligence adalah adanya tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, dan kecerdikan seorang guru dalam memperhatikan bakat masing-masing siswa (peserta didik). Baik di dalam maupun di luar sekolah setiap siswa harus berhasil menemukan paling tidak satu wilayah kemampuan yang sesuai dengan potensi kecerdasannya. 
Tulisan ini hanya berdasarkan kajian sederhana dan studi literatur yang sangat terbatas. Oleh karena itu, berbagai kekurangan baik dalam segi penyajian maupun pembahasan materi, tentunya masih ditemukan di dalamnya. Tetapi secercah harapan, jika ada yang dapat dimanfaatkan oleh para pembaca, barangkali itu hanya kebetulan saja. Penulis sadari dan berharap kepada siapa pun untuk melakukan penelitian dan pembahasan secara lebih lengkap dan sempurna.
Bagi para guru, karyawan, serta komponen pengelola pendidikan lainnya, mari kita melakukan perubahan secrara bertahap, meningkatkan kualitas dan profesionalisme sesuai dengan bidang masing-masing. Penulis ingin menyampaikan kepada para pembaca terutama kepada rekan-rekan seperjuangan dan seprofesi, sebagai berikut:
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab kepada diri sendiri, masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara dalam rangka menjalankan tugas sebagai abdi bangsa dan negara.
  • Agar terus berusaha meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang pendidikan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada para siswa (peserta didik).
  • Memahami dan melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan di dunia pendidikan seiring dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Mengembangkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan kurikulum dalam rangka mengembangkan kegiatan pembelajaran.
  • Meningkatkan prestasi sejalan dengan ketentuan yang telah digariskan oleh lembaga pendidikan manakala kita mengabdikan diri.

STUDI PUSTAKA MGMP

Sejumlah Kepala dan Guru Sekolah/Madrasah dari Kec. Sukamantri, Panjalu, dan Panumbangan mengikuti kegiatan studi pustaka pada 23 - 24 Maret 2011 yang lalu termasuk Kepala dan Guru MTs Al Mansur.

Tujuan dan Sumber Informasi
SCHOOL DEPARTEMENT
PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI
Jalan Dr. Supomo 23, Solo, Jawa Tengah

Jenis dan Aspek Kegiatan
STUDI PUSTAKA tentang :
·         Pemahaman umum buku teks pelajaran;
·         Perkembangan dan teknologi buku teks pelajaran;
·         Pencetakan dan penerbitan buku teks pelajaran;
·         Kebijakan Pemerintah tentang buku teks pelajaran. 

Kuring jeung Anjeun (Kresna manunggal Samiaji)

saha ari kuring,
saha ari anjeun,
kuring jeung anjeun teh saha?
neangan saha kuring,
neangan saha anjeun,
kuring jeung anjeun teh neangan saha?
di mana kuring,
di mana anjeun,
kuring jeung anjeun teh di mana?
rek ka mana kuring,
rek ka mana anjeun,
kuring jeung anjeun teh rek ka mana?
naha kuring teh anjeun?
atawa anjeun teh kuring?

Beh na mah...
geuning kuring jeung anjeun teh sarupa, sajiwa, saraga
tunggal mahluk Nu Murbeng Alam,
ukur darma wawayangan,
usik malik anging kersa manten-Na,
sumerah sadrah anging ka Gusti na,
waluya mun panjeg dina papagon karahayuan,
karahayuan nu manunggal
manunggal Kresna lan Samiaji

(atep js, des 2010)